Ticker

6/recent/ticker-posts

4 Jenis Fintech yang Ada dan Legal di Indonesia

Percayalah - Halo, Sobat! Seperti kamu ketahui, pemerintah saat ini gencar-gencarnya mempromosikan revolusi industri 4.0 untuk menuju Indonesia yang semakin maju. Hal ini menunjukkan sikap positif pemerintah yang mendukung startup lokal dimana siap menghadirkan kemudahan demi kemudahan dengan memanfaatkan teknologi. 

Tak terkecuali di bidang keuangan (finansial) yang biasa disebut fintech (financial technology). Dan fintech di Indonesia sendiri dinilai memiliki perkembangan konsisten serta dapat menjadi masa depan dalam transaksi keuangan modern. Maka tak heran bila fintech menjadi investasi 100 ribu hasilkan jutaan rupiah terbaik saat ini 

Fintech sendiri dari definisi yang dikutip di situs Bank Indonesia adalah hasil gabungan antara teknologi dan jasa keuangan, yang mengubah model bisnis dari konvensional menjadi moderat. Jadi, yang pada awalnya harus melakukan transaksi dengan bertemu langsung atau bertatap muka, kini bisa dilakukan walau dengan jarak jauh atau dalam hitungan detik saja. 

Bagi kamu yang berada di kota besar, pastinya sudah tidak asing menemukan sign bertuliskan cashback entah berapa persen yang ditawarkan masing-masing outlet dari berbagai penyedia jasa e-wallet atau payment gateway. Nah, e-wallet atau payment gateway itu termasuk salah satu jenis fintech, Sobat! 

Eh, emang fintech ada apa aja? Sebenarnya manfaat fintech kayak gimana sih? Apakah aman dan terjamin untuk digunakan? Oleh karena itu, ayo simak lebih lanjut mengenai penjelasan soal fintech ini. 

Kategori fintech di Indonesia 

1. Peer to Peer (P2P) Lending dan Crowdfunding

Peer to Peer Lending (P2P Lending) merupakan sebuah cara memberikan pinjaman modal kepada individu maupun bisnis dan sebaliknya, kamu dapat mengajukan pinjaman. Jenis fintech seperti P2P Lending memungkinkan setiap orang untuk dapat melakukan transaksi pinjam-meminjam untuk berbagai kepentingan tanpa menggunakan jasa dari lembaga keuangan yang sah sebagai perantara. 

Sistem P2P Lending ini memiliki konsep yang mirip dengan marketplace online pada umumnya, yang menjadi platform bertemunya pembeli dengan penjual. Startup fintech di Indonesia sudah marak yang menggunakan fintech jenis P2P lending untuk memberikan pelayanan investasi terbaik untuk pemula, salah satunya adalah Amartha.

Sedangkan crowdfunding lebih berupa pengumpulan dana secara massal dengan sifat lebih ke charity, seperti mendanai suatu karya atau berdonasi. 

2. Market Aggregator

Terdapat juga jenis fintech, market aggregator yang berupa situs atau platform dimana kamu dapat melihat berbagai informasi mengenai layanan keuangan. Kamu sebagai pengguna dapat cermat untuk membandingkan layanan keuangan seperti apa yang akan dipilih dan dibutuhkan. Kamu bisa terbantu dalam mengambil keputusan keuangan yang bijak dengan layanan fintech jenis ini! 

3. Risk and Investment Management

Nah, sebelumnya sudah ada fintech yang jenisnya membantu peminjaman dan juga mengumpulkan informasi. Tidak lengkap rasanya, kalau layanan perencanaan keuangan tidak ada disini. Fintech satu ini memudahkan kamu untuk menyusun serta merencanakan keuangan secara digital, cukup lewat aplikasi dalam smartphone. Kamu tak perlu mengantri lama-lama konsultasi dengan perencana keuangan dengan adanya fintech ini. Kamu juga tinggal mengisi data-data terkait, dan dalam waktu singkat akan muncul rencana keuangan yang tepat dan sesuai kebutuhanmu! 

4. Payment, Clearing and Settlement

Ini dia jenis investasi 100 ribu profit harian Indonesia yang paling populer, dimana berdasar infografis dari CNBC Indonesia yang mencapai 39% dan bisa dibilang mendapat perhatian general public awareness tertinggi di Indonesia khususnya kota-kota besar. 

Semenjak e-commerce menjadi primadona transaksi produk secara online, payment gateways menjadi salah satu alternatif efektif bagi kamu untuk memudahkan atau mempercepat proses pembayaran, dengan begitu kamu dapat melakukan pembayaran 1 portal saja, via smartphone. Tidak ketinggalan, e-wallet yang perlahan mengubah lifestyle orang Indonesia menjadi masyarakat cashless. Bagaimana tidak? 

Kamu dapat melakukan transaksi all in one device dengan mudah dan praktis, yaitu smartphone. Tinggal scan barcode atau memakai layanan jasa online, maka otomatis saldo uangmu akan berpindah sendirinya. Ditambah lagi promosi tiap penyedia jasa e-wallet yang menawarkan cashback gila-gilaan, tentu ini ikut berkontribusi membuat kamu betah memakainya kan?

Posting Komentar

0 Komentar